Sabtu, 27 November 2010

makalah Perkembangan Anak Usia Prasekolah

TUGAS
PSIKOLOGI DAN TEKHNOLOGI INTERNET
"PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH"

YESSICA HERA PRATIWI
2PA01
11509975
UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan makalah ini, untuk memenuhi tugas Psikologi dan Tekhnologi Internet serta untuk menambah Ilmu Pengetahuan.
Saya menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, maka makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.

Depok, 27 November 2010

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Havighurst (1961) mengartikan tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya, seperti tugas yang berkaitan dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.
Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas perkembangan anak usia 4 – 5 tahun adalah sebagai berikut:
1.Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum
2.Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
3.Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
4.Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5.Mengembangkakn keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung
6.Mengembangkkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
7.Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tingkatan nilai
8.Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga
9.Mencapai kebebasan pribadi
Penampilan maupun gerak gerik anak usia prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. a) Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. b) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak. c) Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit, seperti mengikat tali sepatu. d) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih kurang sempurna. e) Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft).
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
Di dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya adalah :
1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Psikologi dan Tekhnologi Internet
2. Dari hasil diatas, kami ingin mengetahui lebih dalam mengenai perkembangan anak usia pra sekolah
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data kami menggunakan metode pengambilan data secara sekunder yaitu pengambilan data secara tidak langsung melalui informasi yang sudah ada seperti internet dan berbagai macam buku.

BAB II
PEMBAHASAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
2.1 Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa.
Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistem-sistem, perolehan ketrampilan, kemampuan yang lebih siap untuk beradaptasi terhadap stress dan kemampuan untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan dalam mengekspresikan kreativitas.
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
2.2.1 Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik yang mempengaruhi kegagalan berkembang terutama berkaitan dengan terjadinya penyakit pada anak, yaitu:
- Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan sindroma Turner)
- Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau kekurangan hormon lainnya
- Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
- Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
- Anemia atau penyakit darah lainnya
- Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi

Menurut Soetjiningsih secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik (instrinsik) dan faktor lingkungan (ekstrinsik). Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini adalah bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, suku bangsa / bahasa, gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor ini, sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain di akibatkan oleh faktor genetik juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
2.2.2 Faktor Ekstrinsik
Yang merupakan faktor ekstrinsik:
- Faktor psikis dan sosial (misalnya tekanan emosional akibat penolakan atau kekerasan dari orang tua).
- Depresi bisa menyebabkan nafsu makan anak berkurang. Depresi bisa terjadi jika anak tidak mendapatkan rangsangan sosial yang cukup, seperti yang dapat terjadi pada bayi yang diisolasi dalam suatu inkubator atau pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
- Faktor ekonomi (dapat mempengaruhi masalah pemberian makanan kepada anak, tempat tinggal dan perilaku orang tua). Keadaan ekonomi yang pas-pasan dapat menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhannya
- Faktor lingkungan (termasuk pemaparan oleh infeksi, parasit atau racun).
Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-psiko-fisiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.


2.2.3 Faktor Pendukung
Faktor – faktor pendukung perkembangan anak, antara lain :
1) Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut
2) Peran aktif orang tua
3) Lingkungan yang merangsang semua aspek perkembangan anak
4) Peran aktif anak
5) Pendidikan orang tua (Soetjiningsih, 1998).
2.3 Fase Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah
Pada masa usia pra sekolah ini dapat diperinci lagi menjadi 2 masa, yaitu masa vital dan masa estetik.
2.3.1 Masa Vital
Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu ini sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan. Anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya, tidaklah karena mulut merupakan sumber kenikmatan utama tetapi karena waktu itu mulut merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar (Elizabeth B. Hurlock, 1999).
Pada tahun kedua telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan anak akan mulai belajar menguasai ruang. Mula-mula ruang tempatnya saja, kemudian ruang dekat dan selanjutnya ruang yang jauh. Pada tahun kedua ini umumnya terjadi pembiasaan terhadap kebersihan (kesehatan). Melalui latihan kebersihan ini, anak belajar mengendalikan impuls-impuls atau dorongan-dorongn yang datang dari dalam dirinya (umpamanya buang air kecil dan air besar) (Elizabeth B. Hurlock, 1999).
2.3.2 Masa Estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi panca inderanya. Pada masa ini, panca indera masih peka karena itu Montessori menciptakan bermacam – macam alat permainan untuk melatih panca inderanya (Yusuf, 2001: 69).
Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun sebagai berikut:
1) Berdiri dengan satu kaki (gerakan kasar)
2) Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
3) Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan kecerdasan)
4) Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan mandiri)


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makalah yang telah disusun oleh saya merupakan program yang sangat membantu para mahasiswa dalam pembahasan tentang Perkembangan Anak Usia Prasekolah, selain itu juga memberikan perbandingan pandangan dengan apa yang telah didapat di lingkungan universitas. Selama satu minggu saya melakukan pencarian materi dari beberapa sumber serta berbagai pengalaman dan pengetahuan baik teori dan lainnya.
Saya berharap semua pengetahuan dan pengalaman yang didapat akan bermanfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya makalah ini pula, penulis dapat lebih berpikir kreatif dan inovatif.





Daftar Pustaka
http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/perkembangan-anak-usia-pra-sekolah.pdf. Diakses tanggal 26 November 2010
http://iini08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/2-2pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia-pra-sekolah/. Diakses tanggal 26 November 2010

Jumat, 19 November 2010

Enterpreneur

KEBAB BABA RAFI

Hendy Setiono adalah pendiri dan pemilik Kebab Baba Rafi. Dia sudah sering menerima berbagai macam penghargaan bergengsi baik nasional maupun internasional melalui usaha kebabnya itu.
Dari bisnis waralabanya itu, Hendi meraup untung hingga miliaran setiap bulannya, kebabnya telah ada di seluruh provinsi di Indonesia.
Hendy memulai usahanya sejak tahun 2003 dengan modal awal 10 juta sampai sekarang telah ada 140 outlet di 25 kota besar. usahanya terus berkembang secara pesat karena dia selalu mempertahankan kualitas, baik standar mutu dan kebersihannya selalu dipantau. harganya juga sangat terjangkau berkisar antara Rp. 6.000,00 - Rp. 9.000,00.
Bisnis yang diwaralabakan Hendy menyediakan beberapa tipe penawaran. Terdapat paket gerobak untuk outdoor, franchisenya dijual dengan harga Rp 50 juta. Tipe Booth dan Dine In, keduanya juga dengan konsep outdoor ditawarkan seharga Rp 70 juta dan Rp 100 juta, sementara konsep indoor outlet harganya Rp 90 juta. Model café, franchise fee sebesar Rp 80 juta dan ditambah initial investment sekitar Rp 100 juta.

Senin, 15 November 2010

makalah motivasi

TUGAS
PSIKOLOGI DAN TEKHNOLOGI INTERNET
“MOTIVASI”

YESSICA HERA PRATIWI
2PA01
11509975
UNIVERSITAS GUNADARMA


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan makalah ini, untuk memenuhi tugas Psikologi dan Tekhnologi Internet serta untuk menambah Ilmu Pengetahuan.
Saya menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, maka makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.

Depok, 11 November 2010


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau bahasa inggrisnya to move Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor – faktor lain, baik faktor eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar mendapatkan lapangan pekerjaan dengan gaji yang baik), maupun faktor internal (lapar ingin makan, haus ingin minum). Hal – hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan (Walgito, 2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328), motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
Weiner (1985) seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa hal-hal yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan adalah : (1) usaha, (2) kemampuan. (3) orang lain, (4) emosi, (5) tingkat kesulitan tugas, dan (6) keberuntungan. Berkaitan dengan usaha dan kemampuan, Bendura (1992) mengemukakan bahwa bila seseorang memiliki rasa yang kuat tentang kemampuan dirinya (self efficacy), maka akan mendesak usaha yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menantang dari pada orang yang memiliki keraguan diri akan kemampuannya. Adanya perasaan mampu (untuk berprestasi) yang dimiliki oleh seseorang, akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada aspek percaya diri, yaitu bahwa ia akan merasa yakin dengan kemampuannya untuk dapat mencapai suatu prestasi tertentu.
Setiap manusia mempunyai tingkat kesulitan dan hambatan yang berbeda dalam mencapai apa yang diinginkan. Secara umum kesulitan dan hambatan yang dihadapi manusia terdiri dari : (1) kesulitan masyarakat, yaitu : kesulitan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, misal : krisis ekonomi; (2) kesulitan di tempat tinggal / kerja / sekolah, yaitu : kesulitan yang dirasakan oleh orang-orang di kalangan terbatas, misal : kebijakan pimpinan kantor; (3) kesulitan individu, yaitu : kesulitan yang muncul sebagai akibat mengalirnya kesulitan masyarakat dan kesulitan di tempat kerja, misal : sulit mencari pekerjaan.
Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Mc.Cleland berpendapat bahwa pada intinya setiap manusia mempunyai 3 jenis motivasi sosial, yaitu : (1) motivasi berprestasi; (2) motivasi untuk berkuasa; dan (3) motivasi untuk berafiliasi. Dua dari ke-tiga motivasi tersebut obyeknya adalah berkaitan dengan manusia lain yang ada di lingkungannya, kecuali motivasi berprestasi yang berpijak pada dirinya sendiri. Untuk dapat membangun motivasi berprestasi, maka perlu mengetahui siapa dirinya dalam hubungannya dengan orang lain dimana mereka terlibat.
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
Di dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya adalah :
1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Psikologi dan Tekhnologi Internet
2. Dari hasil diatas, kami ingin mengetahui lebih dalam mengenai motivasi
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data kami menggunakan metode pengambilan data secara sekunder yaitu pengambilan data secara tidak langsung melalui informasi yang sudah ada seperti internet dan berbagai macam buku.

BAB II
PEMBAHASAN MOTIVASI
2.1 Pengertian Motivasi
Kata motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu. Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat).
Pengertian motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber daya manusia, diantaranya yaitu:
Pengertian motivasi menurut Wexley & Yukl adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu. Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut. McDonald memilih pengertian motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.
Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan bahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan. T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja. H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar. Lain lagi dengan Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki. Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

2.2 Aspek – Aspek Motivasi

1. Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikir dan ingatan)
2. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut
3. Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut

2.3 Ciri – cirri

Menurut Plotnik seseorang yang termotivasi menunjukkan tiga cirri sebagai berikut :
1. Anda terdorong berbuat atau melaksanakan sesuatu kegiatan
2. Anda langsung mengarahkan energy anda untuk mencapai suatu tujuan tertentu
3. Anda mempunyai intensitas perasaan – perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makalah yang telah disusun oleh saya merupakan program yang sangat membantu para mahasiswa dalam pembahasan tentang Motivasi, selain itu juga memberikan perbandingan pandangan dengan apa yang telah didapat di lingkungan universitas. Selama satu minggu saya melakukan pencarian materi dari beberapa sumber serta berbagai pengalaman dan pengetahuan baik teori dan lainnya.
Saya berharap semua pengetahuan dan pengalaman yang didapat akan bermanfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya makalah ini pula, penulis dapat lebih berpikir kreatif dan inovatif.

Selasa, 02 November 2010


photo ini di ambil di rumah saya , adik saya yang mengabadikan photo ini karena adik saya senang sekali dengan kura - kura , dia setiap hari pasti selalu main bersama kura - kura sampe dia suka mengambil photo tentang kura - kuranya dengan berbagai gaya .